Lagi nge-scroll timeline tiba tiba liat berita tentang korban yang meninggal karna kekerasan dalam suatu ospek. Satu lagi korban yang meninggal karna Ospek. Miris. Sang orang tua yang berniat memasukkan anaknya ke suatu tempat pendidikan agar kelak ia menjadi orang yang berguna untuk bangsa dan negaranya atau setidaknya membanggakan orang tuanya tapi pulang pulang anaknya datang dengan sebuah peti mati.

Kekerasan dalam ospek menurut saya yakin pasti ada. Iya. Ada. 100% Ada. Lah tujuan kekerasan itu sebenarnya apa ? Kata senior yang dulu sempet ospek-in saya sih alasannya kalo pake kekerasan malah makin mempererat kekeluargaan. Ada juga alasan yang katanya kalo ditampar, senior yang menampar akan menanggungin si junior yang ditampar. Maneh ? Dulu juga saya pernah ditampar beberapa kali tapi mereka mana ? Jadi kalo saya pengen mempererat kekeluargaan dengan mama papa saya, mama papa saya gue tamparin gitu ?


Yah menurut saya sih kalo negara ini bisa ngelarang ngerayain valentine yang sampai sekarang ga pernah makan korban (not offense bagi kalian yang jomblo yang hampir mati karna tak punya pasangan di hari valentine), atau Lady Gaga yang sukses dilarang datang ke indonesia tanpa alasan yang jelas bisa dilarang lantas ospek semacam ini malah ga bisa yah tau deh. Negara ini memang aneh.

Violence is the problem, not the solution.